Wednesday, November 15, 2006

Hidup Memang harus memilih..

Dalam hidup, hal yang paling sederhana sekaligus paling sulit adalah kehendak manusia untuk memilih. Pilihan hidup selalu sulit karena setiap pilihan memiliki konsekuensi yang seringkali tidak terprediksi. Pertaruhan manusia tentang masa depannya dimulai pada saat manusia harus memilih sesuatu.

"Pilihan seringkali dilakukan manusia bukan karena pilihan tersebut paling baik bagi dirinya. Manusia seringkali memilih sesuatu karena ia dapat hidup secara berdampingan dengan konsekuensi dari pilihannya tersebut. bagaimanapun bentuk dari konsekuensi tersebut"

Alkisah, Iblis, sang mahluk yang dilaknat oleh ALLAHpun memulai semua kenistaannya dengan sebuah pilihan. Iblis, dahulu kala memiliki kedudukan sebagai penasehat Malaikat. bahkan Iblis diklaim memiliki derajat paling tinggi di antara semua mahluk ALLAH kala itu. Lalu, datanglah saat dimana ALLAH menciptakan Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan dari tanah lempung. ALLAHpun memerintahkan semua mahluk ciptaanNYA yang terdahulu, termasuk Iblis, untuk bersujud kepada Adam. Lalu Iblis berkata "Aku memilih untuk tidak menyembah Adam karena Aku tidak mau menyembah sesuatu yang lain selain dirimu Ya ALLAH..Dan, apalagi untuk menyembah sesuatu yang diciptakan dari tanah yang kotor..itu tidak akan kulakukan..". Dan lalu Iblis pun menemui konsekuensi dari pilihannya berupa terbuangnya ia dari Surga dan akan disiksa di Neraka bila hari kiamat Tiba.

Begitu tragis kisah Iblis. ego dan kesombongannya, yang ia kamuflasekan sebagai keimanan tertinggi pada ALLAH, justru melanggar hukum tertinggi ALLAH sendiri, yaitu ketaatan kepada ALLAH. Terlepas dari itu semua, dalam kisah ini Iblis telah melakukan sebuah pilihan yang memiliki konsekuensi sangat mengerikan yaitu hidup di neraka selamanya. pilihan yang ada adalah ketaatan kepada ALLAH dengan menegasi kesombongan sebagai Mahluk termulia atau Narsisisme individual atas kemuliaan diri sendiri dengan menegasikan ketaatan pada ALLAH. dan dalam kasus ini Iblis memilih pilihan yang kedua. Dan Iblispun mungkin puas akan pilihannya tersebut. Iblis sendiri mungkin akan berkata "Aku telah membuat pilihan.. mungkin bukan pilihan yang terbaik. tapi aku puas dan aku siap menanggung semua akibatnya. ". Pilihan iblis, terlepas dari nilai moralnya, bahkan memang kehendak paling bebas dari Iblis yang ALLAH pun tidak ikut andil karena pilihan bebas adalah sesuatu yang paling dasar dan krusial dari kehidupan manusia.

Pilihan, dalam bentuk apapun tetap sulit untuk dijalani.. tetapi, manusia harus terus hidup dan hidup itu adalah pilihan bukan??
kadangkala, dalam menghadapi pilihan yang sulit dalam hidup, aku selalu berharap untuk dapat memilih untuk "tidak memilih". tapi, itu memang tidak mungkin karena pilihan adalah proses hidup itu sendiri.